Dalam dua tahun terakhir, terjadi ledakan pengguna transportasi berbasis aplikasi. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di seluruh dunia demam serupa masih terus melanda. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan bahwa jasa transportasi terbesar saat ini dipegang oleh Uber yang notabene adalah transportasi berbasis aplikasi smartphone.
Untuk menyikapi dinamika yang ada, banyak penyedia jasa transportasi konvensional yang kemudian ikut membuat aplikasi mobile. Keuntungan bagi penyedia jasa jenis ini karena mereka sudah memiliki armada fisik yang memadai. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan promosi supaya semakin banyak user smartphone yang tahu dan mau menggunakannya.
Namun, pemain baru dalam bisnis aplikasi layanan antar jumlahnya lebih banyak. Bedanya, pemain baru ini mayoritas tidak memiliki armada sendiri. Mereka hanya menyediakan sistem yang terintegrasi serta manajemen profesional, baru kemudian membuka kesempatan bagi para driver yang ingin bergabung. Dalam operasional sehari-hari, ojek dan taksi menjadi yang paling popular penggunaan sistem online-nya.
Di Jogja sendiri, jumlah penyedia jasa layanan antar serta jumlah penggunanya terus tumbuh. Fakta ini membuat banyak developer yang berlomba-lomba untuk berinovasi dalam membuat aplikasi layanan yang diperkirakan akan banyak diminati. Berikut Gamatechno sajikan informasi tentang lima aplikasi layanan antar terpopuler di Jogja.
1. CallJack
Mengusung tagline “Your Personal Ride”, CallJack memang menjadikan layanannya senyaman, semudah, dan sedekat mungkin dengan user. Aplikasi ini muncul dan dikembangkan pertama kali di Jogja. Alasan mengapa CallJack bisa berkembang dengan baik di Jogja karena layanan ini merupakan bentuk pengembangan dari O’Jack Taxi Motor yang telah ada sejak 2010. CallJack merupakan layanan antar online transportasi motor kolaborasi Hoki Project dan Gamatechno. Saat ini, aplikasi CallJack telah tersedia di Playstore Android dan Appstore iOS. Penambahan fitur dan layanan akan terus ditambahkan menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Selain itu, yang menjadi nilai tambah lain dari CallJack adalah sebagian pendapatan per transaksi akan disalurkan sebagai dana sosial.
Go-Jek menjadi aplikasi layanan antar berikutnya yang populer di Jogja. Salah satu faktor mengapa Go-Jek bisa cepat populer adalah karena hype dan rasa penasaran sebab sudah muncul di Jabodetabek dan Bandung lebih dulu. Go-Jek dibuat oleh Nadiem Makarim dan menggunakan tagline “An Ojek for Every Need”. Tagline tersebut bukan tanpa alasan, sebab layanan Go-Jek memang tidak hanya sebagai ojek pengangkut penumpang, namun juga menyediakan layanan antar lain.
3. SayTaxi
Kalau dua aplikasi sebelumnya menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasinya, SayTaxi menggunakan mobil yang difungsikan sebagai taksi—sesuai tagline-nya “Get A Cab Now!”. Layanan ini bekerjasama dengan operator lokal, 373737, dan saat ini telah memiliki lebih dari 200 unit kendaraan yang telah bergabung dengan berbagai tipe mobil. Yang menjadi nilai lebih dari SayTaxi adalah fitur membatalkan pesanan apabila taksi yang datang tidak sesuai keinginan. Selain itu, SayTaxi juga menyediakan tipe taksi mewah dengan harga yang kompetitif, misalnya taksi yang menggunakan mobil Alphard.
4. Makan Diantar
Sebagai kota pelajar, otomatis menjadikan bisnis makanan di Jogja tumbuh subur. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pilihan tempat makan baik yang berdekatan maupun yang tersebar dengan beragam pilihan menu. Makan Diantar menangkap potensi itu, yaitu dengan menyediakan layanan antar khusus makanan. Jasa antar ini didirikan oleh Fajar Montana asal Yogyakarta sejak Maret 2015. Hingga saat ini, pemesanan lewat Makan Diantar bisa diproses via website dan aplikasi Android.
Kulineran menyebut dirinya sebagai Katalog Kuliner Yogyakarta. Layanan Kulineran memang serupa dengan Makan Diantar. Maka, cara persaingannya lebih kepada ragam pilihan makanan yang tersedia lewat kerja sama dengan berbagai restoran. Sistem pemesanan di Kulineran adalah dengan memasukkan area pemesan, kemudian memilih café atau restoran yang diinginkan, lalu pesan menu yang disukai, selanjutnya Kulineran akan melakukan pengantaran ke lokasi pemesan.
Itulah lima layanan antar terpopuler di Jogja. Munculnya inovasi-inovasi semacam itu memang sangat tergantung dengan kebutuhan masyarakat. Kalau memang bagus secara kualitas, pasti banyak pengguna yang memilih untuk menggunakan jasa yang ditawarkan, seperti lima jasa delivery di atas.
Discussion about this post