Blog.Gamatechno.com – Di era teknologi informasi seperti sekarang ini Anda pasti sering mendengar istilah programmer atau developer. Programmer sendiri sebenarnya adalah seseorang yang bekerja membuat atau merancang sebuah sistem untuk memudahkan suatu pekerjaan tertentu melalui media teknologi informasi. Ada banyak jenis programmer, tergantung pada skill dan passion yang dimilikinya, mulai dari application developer, OS programmer, web developer, hardware programmer, dan masih banyak lagi.
Di Indonesia sendiri, pekerjaan yang satu ini selalu menjadi incaran nomor wahid bagi para sarjana lulusan teknik informatika maupun ilmu komputer. Gaji yang ditawarkan perusahaan-perusahaan besar untuk menduduki posisi sebagai programmer juga cukup menjanjikan untuk seorang fresh graduated sekalipun. Pekerjaan yang satu ini juga acap kali menawarkan waktu pun tempat yang fleksibel untuk bekerja.
Namun, masyarakat awam sering kali keliru menilai pekerjaan seorang programmer ini. Berikut 5 persepsi yang keliru mengenai programmer.
- Programmer bukan teknisi elektronik / komputer
Dimata masyarakat sekitar seseorang yang bisa komputer, termasuk programmer, berarti bisa membetulkan komputer pun alat-alat elektronik yang rusak. Kejadian paling sering terjadi di tempat kerja adalah ketika printer eror, atau laptop bermasalah seorang programmer adalah orang yang sering kali diminta pertolongannya untuk membenahi kerusakan tersebut. Padahal kenyataannya, tidak semua programmer bisa membenahi printer yang eror, atau komponen komputer yang rusak.
Jadi sebaiknya jangan terburu-buru menyalahkan programmer, ketika mereka tidak bisa menyelesaikan keru
sakan yang terjadi. Bisa jadi memang bukan bidang yang dikuasai oleh programmer tersebut untuk membetulkan komponen yang rusak.
- Programmer bukan Hacker Facebook
Ketika seseorang ingin meretas akun sosial media orang lain baik karena ingin menggali informasi, atau memang berniat merusak nama baik orang tersebut melalui akun media sosialnya. Orang pertama yang dicari adalah programmer pula. Programmer dianggap bisa melalukan semua hal yang berhubungan dengan komputer, dan sistem informasi. Termasuk meretas akun jejaring sosial.
Kadang masyarakat belum memahami bahwa menjadi seorang programmer juga memiliki aturan-aturan kode etik yang tidak boleh dilanggar, termasuk tidak boleh melakukan kejahatan komputer seperti meretas akun jejaring sosial orang lain.
- Programmer itu antisosial / have no life.
Banyak orang yang beranggapan bahwa programmer adalah seseorang yang anti-sosial. Hal ini sebagai konsekuensi dari pekerjaannya yang dihabiskan di depan layar komputer selama berjam-jam. Dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk meneliti kata demi kata dalam ribuan baris source code demi menemukan baris mana yang salah, atau pada bagian mana sebuah fungsi sebaiknya disematkan. Jika terdapat interupsi yang membuat konsentrasi programmer tersebut buyar, maka semua tahapan logis yang baru saja tertata dikepala bisa hilang, dan harus dimulai dari awal lagi. Itu sebabnya seorang programmer terlihat kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
- Programmer itu pekerjaan membosankan
Dari sudut pandang orang awam manjadi seorang programmer adalah pekerjaan yang sangat serius dan membosankan karena pekerjaannya yang dihabiskan didepan komputer selama berjam-jam. Padahal bagi programmer sendiri pekerjaan selama berjam-jam di depan laptop tersebut tidak terasa lama sama sekali. Suatu keasyikan tersendiri saat mereka berhasil menemukan algoritma yang tepat, atau sistem yang dibangunnya bermanfaat bagi orang lain.
Selain itu, banyak sekali pengalaman-pengalaman belajar yang bisa diperoleh seorang programmer. Ilmu yang diperoleh tidak hanya melulu lewat pembelajaran tatap muka. Seorang programmer dapat belajar dari banyak sumber, bertemu dengan banyak orang, dan belajar dari banyak guru melalui kecanggihan teknologi informasi.
- Programmer itu harus sangat jenius
Salah besar kalau banyak orang beranggapan seorang programmer haruslah seseorang jenius soal logika, dan matematika. Memang, ada programmer yang telah dianugerahi kecerdasan berpikir diatas rata-rata. Tetapi, banyak juga programmer yang memperoleh kemampuan melogikanya dari proses belajar yang berkali-kali. Pengalaman, dan latihanlah yang membuat programmer tersebut terasah logika berpikirnya, dan terlihat cerdas. Jadi, untuk jadi seorang programmer tidak harus jenius.
Discussion about this post