Blog.Gamatechno.com – Kemajuan teknologi benar-benar membuka dunia baru yang semakin memudahkan semua pihak. Tidak terkecuali di bisnis armada taksi. Di mata konsumen, kemudahan adalah faktor utama yang digunakan sebagai patokan dalam memilih layanan yang akan digunakan. Keadaan ini tentu saja membuat pihak manajemen armada transportasi selalu memiliki pekerjaan rumah agar kinerjanya terjaga.
Karena kemajuan teknologi pula, masalah-masalah yang bisa muncul di level manajemen armada taksi pun bisa lebih mudah diatasi—dengan bantuan sistem yang tepat. Berikut ini Gamatechno rangkum 7 masalah manajemen bisnis armada taksi yang mungkin timbul dan sekarang bisa lebih mudah diatasi dengan teknologi.
1. Tidak bisa mendeteksi secara pasti rute perjalanan driver
Di teknologi konvensional, pemilik armada akan sulit mendeteksi rute yang ditempuh oleh armadanya. Hal ini disebabkan karena banyaknya piranti yang harus dilekatkan di dalamnya. Dengan keadaan semacam itu, sudah bisa dipastikan bahwa harga yang harus dikeluarkan akan sangat mahal.
2. Tidak bisa memonitor waktu break driver
Sistem konvensional belum mendukung pelaporan secara real-time. Salah satu kelemahan di poin ini adalah sulitnya memonitor waktu break driver. Dampaknya, apabila ada driver yang bekerja secara ala kadarnya, dampaknya akan langsung berkaitan dengan profit.
3. Pencurian kendaraan
Armada adalah aset berharga yang dimiliki oleh bisnis taksi. Tanpa armada yang memadai, profit yang diperoleh akan jauh dari harapan. Selain itu, manajemen konvensional pun cukup riskan dengan praktik pencurian kendaraan. Penyebabnya antara lain karena kendaraan tidak memiliki sistem tracking.
4. Terlalu sibuk dengan laporan dan berkas laporan
Bisa dipahami kalau sistem konvensional akan selalu dekat dengan keberadaan berkas yang sangat banyak. Baik itu laporan secara rekaman verbal maupun teks tertulis. Cross-check ini cukup memakan banyak waktu.
5. Kebutuhan biaya yang tinggi
Seperti telah disinggung di poin pertama, biaya yang harus dikeluarkan oleh bisnis armada merupakan momok tersendiri. Terlalu banyak peralatan yang sifatnya single-task. Akibatnya, kalau ingin melakukan multi-tasking, alat yang harus dibeli serta biaya tebusannya bisa sangat besar.
6. Persaingan dengan armada berbasis online
Saat ini persaingan bisnis taxi cukup ketat. Apalagi hadirnya taxi online yang memudahkan pelanggan memesan layanan. Hal tersebut menjadi masalah sendiri, bagaimana armada taxi yang sudah lama harus bersaing dengan taxi online yang memanfaatkan teknologi untuk mendukung layanannya. Armada taxi yang sudah berpengalaman lama di bisnis ini tentu tak boleh tertinggal memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan yang memudahkan pelanggan.
7. Kehilangan profit
Ketika poin-poin di atas banyak yang berada di zona merah alias tidak berjalan dengan baik, kehilangan profit jelas berada di depan mata. Kalau sudah seperti ini, operasional armada otomatis akan terganggu dan justru menimbulkan kerugian secara finansial maupun citra bisnis armada taksi itu sendiri.
Industri taksi adalah salah satu model transportasi yang transformasi manajemennya berjalan sangat cepat. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari faktor sistem manajemen yang digunakan. Fleet Management System bisa menjadi sistem modern yang mendukung transformasi bisnis ini.

Fleet Management System bisa diintegrasikan untuk mengetahui kondisi teknis lapangan seperti jalur perjalanan, estimasi waktu kedatangan dan perjalanan kendaraan, tracking posisi kendaraan bahkan sampai pembayaran melalui uang elektronik.
Teknologi booking online juga harus mulai dimanfaatkan di armada taxi saat ini untuk bisa menghadapi persaingan pasar. Selain memudahkan pelanggan, pemanfaatan booking online melalui smartphone juga bisa membantu mendeteksi semua transaksi secara transparan.

Pengelolaan aset juga bisa dilakukan secara terpusat dalam aplikasi yang terintegrasi. Selain itu pelanggan juga dimudahkan dengan pemesanan via online melalui perangkat smartphone.
Investasi terhadap teknologi seperti Fleet Management System dan Aplikasi Booking online sangat tepat dan mampu mengatasi masalah-masalah manajemen bisnis armada taxi. Dengan teknologi yang tepat, proses bisnis akan berjalan dengan lebih efektif dan armada taksi bisa turut bersaing dengan persaingan era saat ini.
Discussion about this post