• Home
  • Solusi Smart City Indonesia
  • Inquiry
  • About
Sabtu, Maret 25, 2023
Gamatechno, Gamatechno Smart City, Smart City Indonesia
  • Worxspace for Work
  • Smart Business
  • Smart Government
  • Smart Lifestyle
  • Smart Education
No Result
View All Result
Blog Gamatechno
  • Worxspace for Work
  • Smart Business
  • Smart Government
  • Smart Lifestyle
  • Smart Education
No Result
View All Result
Blog Gamatechno
No Result
View All Result
Home Government

Poin Penting Dalam Implementasi Electronic Government Interoperability Frameworks

Poin Penting Dalam Implementasi Electronic Government Interoperability Frameworks
0
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Standar capaian interoperabilitas yang lebih baik dan lebih memadai, saat ini dianggap sebagai salah satu tujuan utama sekaligus tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh manajer sistem informasi di kantor pemerintahan. Interoperabilitas sendiri dapat dimaknai sebagai sistem yang mampu bertukar dan memanfaaatkan informasi yang ada secara integratif.

Sejak kehadirannya di akhir tahun 90-an, fenomena Electronic Government (e-government) terus-menerus menekan instansi pemerintahan untuk memastikan bahwa harus ada transformasi operasional pelayanan publik. Tanpa menyangkal banyaknya peningkatan pelayanan publik yang telah terjadi di banyak negara, tetapi kita pun pasti sadar bahwa masih saja ada instansi yang pelayanan “tertutup”-nya masih belum sepenuhnya hilang. Urusan birokrasi masih ada yang berbelit-belit.

Untuk memecah permasalahan yang ada, instansi pemerintahan mesti diperlakukan sebagai suatu kesatuan yang saling terhubung. Artinya, kita tidak bisa menjadikan mereka sebagai “pulau-pulau” kecil yang saling terpisah yang mengakibatkan masyarakat harus melakukan perpindahan lokasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Cara lama semacam itu (terpisah-pisah) sangat potensial menimbulkan kebingungan di level masyarakat sipil, akan ada terlalu banyak waktu dan biaya yang terbuang percuma.

Konsep e-government menekankan pada perihal transparansi serta akuntabilitas. Ini adalah birokrasi yang berjalan dengan memposisikan warga sebagai pusat pelayanan. Instansi telah memperoleh mandate sebagai pelayan warga. Oleh karenanya, dengan implementasi konsep ini, tingkat pelayanan terhadap warga sekaligus tingkat efisiensi dan efektivitas internal organisasi menjadi meningkat drastis.

Dengan tujuan tersebut, banyak negara di seluruh dunia yang akhirnya menyusun, mengundangkan, dan mengadopsi konsep lanjutan yang disebut Interoperability Frameworks/Keranka Interoperabilitas (IF). IF adalah sebuah dokumen maupun kumpulan dokumen yang secara spesifik mengatur tentang kebijakan, petunjuk, rekomendasi, konsep, prinsip, istilah-istilah, standar, serta praktik yang berlaku di dalam instansi yang mampu saling terhubung dan menghasilkan layanan publik yang terintegrasi. (Baca : Prinsip COBIT dalam Penyususan Masterplan)

e-GIF diluncurkan pertama kali pada bulan September tahun 2000 di Inggris oleh Menteri Ian McCartney. Sejak saat itu, banyak negara yang mengikuti langkahnya dengan merumuskan IF skala nasional. Tidak hanya karena negara-negara ini menganggap Interoperability Frameworks sebagai suatu instrumen yang signifikan untuk memfasilitasi integrasi sistem publik, melainkan juga karena faktor finansial dan tekanan politik dari banyak institusi eksternal yang meminta adanya transparansi pemerintahan.

Elemen umum yang masuk ke dalam IF biasanya mencakup masalah teknis, semantik, organisasi, hingga legal maupun politik. Banyak praktisi dan akademisi yang menganggap bahwa penyusunan dan peluncuran IF nasional dan adopsinya di banyak instansi pusat maupun di daerah akan menciptakan ekosistem yang secara otomatis bersifat interoperabilitas.

Namun, dari ragam manfaat yang bisa diperoleh sekaligus keriuhan terhadap IF, haruslah ada hal-hal yang diperhatikan pula. Terutama berkaitan dengan kompleksitas yang berkaitan dengan proses penyusunan, revisi, adopsi, serta implementasinya.

cobit, Electronic Government

Setidaknya ada pertanyaan-pertanyaan yang mesti sudah terjawab, seperti:

  • Siapa yang harus memimpin penyusunan dan revisi IF?
  • Bagaimana seharusnya proses penyusunan dan revisi diarahkan?
  • Seberapa sering IF direvisi?
  • Apa saja hal yang akan dimasukkan ke dalam IF?
  • Standar apa yang harus dimasukkan?
  • Dukungan layanan apa saja yang harus disediakan?
  • Siapa yang harus menyediakan layanan itu?
  • Siapa yang harus mengontrol dan mengevaluasi penggunaan IF?
  • Strategi yang bagaimana yang harus diadopsi supaya IF bisa berjalan?

Diatas adalah beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam implementasi electronic government interoperability frameworks.

Tags: consulting traininge-governmentgood governmentsmart government
ShareTweetPin
ADVERTISEMENT

Related Posts

miskonsepsi transformasi digital
Business

5 Miskonsepsi Transformasi Digital pada Bisnis

November 3, 2022
Komunikasi Tim Keamanan
Government

Manajemen Komunikasi Tim Keamanan dengan Digitalkie

Agustus 24, 2022
pns wfh, administrasi Instansi Pemerintah
Government

Urusan Administrasi Instansi Pemerintah Tetap Berjalan Lancar Saat PNS Work From Home?

April 9, 2020
kemanan siber, cyber security, cyber security untuk perusahaan, kemanan data, kemanan siber perusahaan, tips cyber security
Tips&Trik

6 Langkah untuk Meningkatkan Keamanan Siber untuk Perusahaan Anda

Maret 10, 2020
Next Post
Pemanfaatan SMS Broadcast di dunia Perguruan Tinggi

Pemanfaatan SMS Broadcast di dunia Perguruan Tinggi

Discussion about this post

Must Read

Cara Mudah Kelola Inventaris Kendaraan Dinas Dengan Software GA
Business

Cara Mudah Kelola Inventaris Kendaraan Dinas Dengan Software GA

by Didik Fatmoko
Maret 22, 2021
0

Untuk mempercepat pekerjaan inventaris kendaraan, yuk coba cara mudah kelola inventaris kendaraan dinas dengan software GA super cepat dan super...

Read more
erp untuk small medium enterprise

ERP untuk Small Medium Enterprise E-commerce

Desember 7, 2022
Overall Equipment Effectiveness, OEE Pabrik Manufaktur, Tips Pabrik Manufaktur, Manajemen Pabrik Manufaktur

7 Tips Memaksimalkan Produktivitas & OEE (Overall Equipment Effectiveness) di Pabrik Manufaktur

November 20, 2019
go digital

“Go Digital” Jadi Strategi Optimalisasi Media Digital Pariwisata

Mei 8, 2019
Kenapa Master Plan Infrastruktur TI Penting bagi Perusahaan?

Kenapa Master Plan Infrastruktur TI Penting bagi Perusahaan?

Maret 19, 2019
  • Home
  • About
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2019 Gamatechno Blog. All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Worxspace for Work
  • Smart Business
  • Smart Government
  • Smart Lifestyle
  • Smart Education

© 2019 Gamatechno Blog. All Rights Reserved

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.