Jalan-jalan ke swalayan atau supermarket, lihat barang ini itu dijual dengan stok yang menggunung. Wah, gimana ya cara kerja manajemennya untuk tahu jumlah barang, memastikan apakah ada barang yang reject, atau bahkan hilang? Semua itu dilakukan oleh manajemen dengan melakukan stock opname.
Bagi Anda yang bekerja di perusahaan penyedia barang, maka stock opname tidak asing lagi di telinga. Stock opname merupakan kegiatan perhitungan persediaan barang secara fisik yang ada di gudang untuk dijual. Stock opname membantu pencatatan gudang secara detail yaitu akurat atau tidak. Pencatatan yang luput, transaksi yang salah, kecurangan dalam persediaan dapat dilihat kembali pada saat stock opname.
Dengan melakukan stock opname, perusahaan juga akan terbantu di kas, aktiva, piutang, dan hutang. Perbedaan fungsi stock opname juga terjadi pada jenis perusahaannya. Di beberapa perusahaan, stock opname dilakukan untuk persediaan barang dan kas, tetapi untuk perusahaan manufaktur dilakukan pada persediaan bahan baku, bahan penolong, barang setengah jadi dan barang jadi. (Baca juga : Mengoptimalkan Sales dengan Memaksimalkan Hubungan dengan Pelanggan)
Kapan Stock Opname dilakukan dalam sebuah perusahaan?
- Stock opname dilakukan setiap akhir tahun setelah seluruh pencatatan atau pembukuan selesai, sehingga seorang audit dapat melakukan pengecekkan secara keseluruhan
- Stock opname dilakukan setiap tiga atau empat bulan tergantung dari kemampuan dan kebutuhan perusahaan
- Stock opname dilakukan di awal bulan oleh beberapa perusahaan agar menekan risiko selisih dari stok.
Menentukan waktu yang tepat untuk perusahaan melakukan stock opname dilihat dari jumlah barang yang ada. Semakin banyak maka jarak waktu akan semakin lama. Itulah sekilas mengenai stock opname yang dapat Anda ketahui. Saat ini pencatatan dapat dilakukan secara mudah dengan berbagai software yang mumpuni di bidangnya
Discussion about this post