Sistem informasi akademik. Meski belum semua kampus memilikinya, respons kampus terhadap teknologi ini terlihat positif. Kemudahan hingga efisiensi yang ditawarkan menjadi salah satu alasan tingginya minat kampus pada sistem informasi akademik. Data-data yang dikumpulkan lewat sistem juga membantu pihak kampus untuk membuat kebijakan-kebijakan strategis jauh lebih cepat. Namun untuk membangun sistem informasi akademik, dibutuhkan data center sebagai fondasinya. ( Baca : Ribetnya Mahasiswa Ketika Kampus Tidak Memiliki Sistem Informasi Akademik )
Setidaknya ada beberapa hal yang dibutuhkan untuk membangun data center. Mulai dari gedung data center, komputer server, UPS, genset, pendingin ruangan hingga beberapa perangkat jaringan. Untuk komputer server sendiri setidaknya dibutuhkan 3 server untuk menyimpan database. Ini belum termasuk sarana prasarana lain yang juga dibutuhkan untuk menunjang operasional data center. Pertanyaannya, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun itu semua?
Investasi Awal
Biaya terbesar untuk membangun pusat data ada pada investasi awalnya. Investasi awal ini meliputi pengadaan perangkat utama data center seperti komputer server dan gedung data center. Untuk lebih jelasnya, berikut estimasi biayanya.
1. Data Center
Untuk membangun sistem informasi akademik, setidaknya dibutuhkan 3 komputer server. Tiga komputer server inilah yang akan menjadi jantung dari data center. Ketiga server ini akan dibagi sesuai dengan perannya masing-masing, seperti sebagai penyimpanan database dan server backup. Estimasi biayanya sendiri berkisar di angka Rp 100 juta.
2. Gedung
Data center membutuhkan lahan khusus agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Lebih baik lagi jika data center dibangun di dalam gedung yang terpisah dari gedung-gedung lain. Gedung data center juga harus memiliki beberapa fasilitas khusus untuk menjaga data center tetap beroperasi. Untuk membangun fasilitas seperti ini, setidaknya dibutuhkan biaya sekitar Rp 250 juta.
3. Perangkat Pendukung Data Center
Komponen lain yang juga harus dipersiapkan untuk mambangun data center adalah rak komputer server, media penyimpanan tambahan, UPS, kabel, switch dan perlengkapan jaringan lainnya, genset serta AC. Biaya pengiriman barang-barang tersebut dan biaya instalasi juga harus diperhatikan. Untuk semua komponen tersebut, setidaknya butuh biaya Rp 130 juta.
Biaya Bulanan
Data center tidak akan bisa beroperasi tanpa tim IT, jaringan internet dan listrik yang selalu tersedia. Ketiganya menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam operasional data center. Namun berbeda dengan investasi awal, ketiga komponen tersebut membutuhkan alokasi dana yang berkelanjutan.
1. Tim IT
Data center dituntut untuk terus bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Untuk memastikan data center beroperasi dengan baik, dibutuhkan tim IT yang selalu siap mengawal dan mengatasi permasalahan yang bisa muncul sewaktu-waktu. Belum lagi jika ada serangan peretas. Untuk tim IT sendiri, alokasi biaya bulanannya ditaksir berada di angka Rp 15 juta dengan estimasi 1 tim berisi 3 orang ahli IT.
2. Listrik
Untuk menjalankan data center, dibutuhkan listrik dalam jumlah yang cukup besar. Dibutuhkan dual power untuk menjaganya tetap beroperasi, begitu pula dengan cooling water plant untuk menjaga komputer server agar tetap dingin. Estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk listrik sendiri biasanya sekitar Rp 2 juta per bulan.
3. Internet
Data center harus selalu terhubung dengan internet agar bisa diakses oleh penggunanya. Karena banyak yang mengaksesnya, koneksi internet yang dibutuhkan juga harus cepat dan stabil. Untuk mendapatkan fasilitas internet seperti ini, setidaknya butuh biaya Rp 3 juta.
Jika dijumlahkan, total investasi awal membangun data center sendiri sudah berada di angka Rp 480 juta. Ini masih ditambah dengan biaya bulanan sebesar Rp 20 juta per bulannya. Setidaknya butuh dana sebesar itu untuk membangun sebuah data center. Permasalahannya, tidak semua kampus memiliki kemampuan finansial yang cukup. Namun bukan berarti tidak ada solusi. Jika tidak bisa membangun data center sendiri, ada layanan pengelolaan sistem informasi berbasis cloud computing yang jauh lebih terjangkau.
Discussion about this post