Angka penjualan terus tumbuh, begitu juga dengan omzet yang didapatkan. Akan tetapi, keuntungan yang diperoleh rasanya tidak berkembang. Bisnis juga seakan jalan di tempat. Apakah ada di antara Anda yang juga mengalaminya?
Kondisi seperti ini kerap dialami oleh pengusaha muda. Banyak di antara mereka yang terlalu fokus pada angka penjualan dan omzet hingga melupakan pentingnya mengatur cash flow. Mengelola cash flow sendiri bisa cukup rumit. Namun jika tidak dikelola dengan baik, bisnis tidak mungkin bisa berkembang bahkan mengalami kerugian.
Sirkulasi Uang Masuk dan Uang Keluar, Inti dari Cash Flow
Inti dari mengelola cash flow terletak pada pengelolaan sirkulasi uang yang masuk dan keluar. Uang yang masuk umumnya berasal dari hasil penjualan. Sedangkan uang yang keluar umumnya digunakan untuk operasional.
Cash flow dikatakan sehat jika uang yang masuk tidak terhambat dan jumlah uang yang keluar juga tidak melebihi pemasukan yang didapat. Namun pada prakteknya, pemasukan bisnis tidak selalu lancar.
Penyebabnya tidak selalu karena sedikitnya angka penjualan. Dalam beberapa kasus, apa yang terjadi justru sebaliknya. Angka penjualan sebenarnya cukup besar. Namun karena proses penagihan tidak lancar, sirkulasi cash flow akhirnya terganggu.
Dampak Terganggunya Proses Penagihan pada Cash Flow Bisnis
Bisnis yang baru dibangun umumnya belum membutuhkan sistem manajemen yang rumit. Urusan penagihan juga demikian. Pengusaha muda umumnya belum menerapkan sistem penagihan khusus. Sistem penagihan yang digunakan juga masih sederhana.
Alur penagihan sendiri umumnya masih sangat sederhana, yakni dimulai dengan pembuatan invoice, pengiriman invoice hingga pembayaran tagihan oleh pihak yang bersangkutan. Namun jika ada proses penagihan yang terganggu, dampaknya bisa cukup serius. Misalnya saja bagaimana jika ada satu kondisi di mana ada tagihan yang tidak dibayar tepat waktu?
Pengusaha muda umumnya menjalankan bisnisnya dengan modal yang sangat terbatas. Modal yang sangat terbatas seperti ini berdampak pada ruang gerak pelaku usaha yang juga terbatas. Saat ada tagihan yang bermasalah, ruang gerak untuk menjalankan bisnis akan semakin terbatas. Uang yang seharusnya bisa diputar untuk menjalankan roda bisnis kini tertahan. Tidak peduli berapa banyak pesanan yang datang, jika tidak ada uang kas yang bisa digunakan sebagai modal usaha, semua pesanan itu tidak mungkin bisa diproses. Akibatnya, tidak ada pemasukan sama sekali. Padahal, biaya operasional selalu ada.
Terganggunya proses penagihan bisa memicu rentetan masalah lain. Inilah pentingnya mengelola tagihan secara khusus dan mengelola cash flow secara umum. Namun bagi seorang pengusaha muda, mereka tidak hanya membutuhkan solusi yang bisa mengatasi masalah. Mereka juga membutuhkan solusi yang terjangkau dan sesuai dengan kemampuan finansial yang ada.
Mengatasi Tagihan yang tidak Lancar
Pelaku usaha harus memiliki mekanisme khusus untuk mengatasi tagihan yang tidak lancar. Untuk menemukan mekanisme yang tepat, pelaku bisnis juga harus tahu apa penyebab terganggunya proses penagihan seperti ini. Apakah karena pembuatan invoice yang terlambat atau karena tidak ada mekanisme yang tepat untuk mengingatkan klien akan tanggung jawabnya?
Tagihan harus dikelola dengan baik. Mulai dari proses pembuatan invoice hingga pembayaran semua harus dipantau. Ini jelas sulit jika masih menggunakan cara konvensional. Butuh tool khusus yang dapat memudahkan pengelolaan tagihan seperti ini. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi pengelola tagihan. ( Baca : Pengelolaan Penagihan Invoice bagi Perusahaan )
Aplikasi pengelolaan tagihan membantu pengusaha muda untuk mengelola tagihan dengan cara yang lebih mudah dan mengelola cash flow dengan lebih baik. Pembuatan invoice bisa dilakukan lebih cepat. Pelacakan invoice juga bisa dilakukan dengan mudah. Untuk menghindari keterlambatan pembayaran, aplikasi pengelola tagihan juga sudah dilengkapi dengan fitur pengingat baik dalam bentuk pesan singkat atau SMS maupun email notifikasi.
Discussion about this post