COBIT (Control Objectives for Information and related Technology) merupakan sebuah kumpulan dokumentasi dan panduan yang telah digunakan oleh banyak organisasi, yang utamanya bertanggung jawab pada proses manajerial berorientasi bisnis dan berbasis teknologi. Tidak cuma digunakan oleh pemerintahan, teknologi ini juga kompatibel diapliksikan untuk sektor swasta karena fiturnya yang memudahkan dalam pemrosesan perencanaan TI.
Berangkat dari kemudahan operasional yang ditawarkan, COBIT merupakan framework praktikal terbaik. Teknologi ini menggabungkan banyak konsep dan teori fundamental dari literatur akademik di bidang manajemen umum dan TI. Adopsi tersebut akhirnya menciptakan sebuah sistem yang salah satunya sangat membantu dalam hal perencanaan, atau di sini akan disebut sebagai masterplan ( Baca Juga: Masalah yang Dihadapi Saat Menyusun Masterplan TIK )
Di tengah banyaknya temuan modern, informasi dan teknologi yang berkaitan dengan informasi memegang peran krusial dalam hal ketahanan (sustainability), pertumbuhan, serta manajemen nilai dan risiko bisnis. Hasilnya, TI telah bergeser posisinya, dari yang sebelumnya hanya dianggap sebagai piranti pendukung, kini keberadaannya tepat di tengah-tengah, di posisi sentral.
Karena posisinya yang semakin penting, tidak mengherankan kalau kemudian keberhasilan suatu perusahaan juga dinilai dari kemampuannya dalam mengintegrasikan manajemen dan teknologi. Dari situ, tidak mengherankan kalau kemudian pemerintah maupun swasta sama-sama berharap bahwa TI yang diintegrasikan bisa mengakomodasi seluruh target masterplan organisasi.
Selama bertahun-tahun, sistem yang diharapkan ini sudah coba dibangun dan ditawarkan oleh beberapa pengembang. Pada persaingan ini, COBIT sukses tampil sebagai frontrunner berkat dedikasinya di bidang terkait selama lebih dari 20 tahun. Fondasi COBIT yang berada di ranah komunitas audit berbasis teknologi membuatnya menjadi yang paling relevan dan komprehensif dalam menangani urusan framework pemerintahan dan perusahaan.
Prinsip dasar COBIT dalam peran penyusunan masterplan:
1. COBIT memenuhi kebutuhan stakeholder, baik secara bisnis maupun TI.
Prinsip ini menyediakan seluruh proses yang dibutuhkan oleh pemegang lisensinya sehingga mampu meningkatkan nilai organisasi melalui implementasi teknologi. Secara umum, prinsip ini sangat dekat dengan konsep strategis jangka panjang. Konsep yang menekankan bahwa penggunaan teknologi di organisasi haruslah sejalan dengan target dari organisasi itu sendiri. Kompleksitas ini berhasil ditangani oleh COBIT.
2. COBIT menangani seluruh sistem TI perusahaan.
Sistem ini paham bahwa model yang baik adalah yang mampu meng-cover seluruh fungsi dan proses yang berjalan di perusahaan.Tanpa hal tersebut, masing-masing bagian akan membutuhkan sistem terpisah dan dapat berujung pada sistem yang tidak efektif dan tidak efisien. Memahami pentingnya masterplan dalam perusahaan, COBIT memperlakukan informasi dan teknologi yang terlibat sebagai aset penting. ( Baca Juga: Alasan Penting Perusahaan Anda Harus Miliki Konsultan IT )
3. COBIT bersifat tunggal alias berwujud framework yang terintegrasi.
Dengan dasar ini, COBIT mampu berjalan berdampingan dengan standar dan framework yang sudah dijalankan lebih dulu. Tidak hanya sejalan, COBIT pun mampu menyempurnakan performa framework lain. Supaya beroperasi dengan baik, sistem ini pun menyertakan fitur high level mapping COBIT/enabling processes
4. COBIT memungkinkan adanya pendekatan menyeluruh (holistik).
Sistem ini sadar bahwa dalam mengimplementasikan sistem lain harus dilakukan secara efektif dan efisien yang bersifat holistik.
5. COBIT memisahkan pemerintahan dengan manajemen.
Ini adalah tentang pemisahan yang sesuai dengan pedoman ISO/IEC 38500. Keputusan ini didasari karena COBIT mengerti bahwa pemerintahan dan proses manajemen memiliki tipe aktivitas yang berbeda. Proses TI di pemerintahan menggarisbawahi capaian yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder; arah prioritas dalam pengambilan keputusan; serta pemantauan performa, pemenuhan target, dan halangan.
Pentingnya COBIT dalam menyusun masterplan adalah karena mampu mengintegrasikan hal-hal prinsipil di e-government, yaitu penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah, internal, dan eksternal. Di dalamnya melibatkan otomisasi dan komputerisasi pada prosedur paper-based yang akan mendorong cara baru dalam kepemimpinan, transaksi bisnis, komunikasi dengan warga dan komunitas, maupun pengorganisasian dan menyampaikan informasi. Penyusunan masterplan ini tentu saja harus dilakukan secara terencana, integratif, bertahap, pun sistematis; dan semua kebutuahan tersebut disediakan oleh COBIT.
Discussion about this post