Saat ini, perubahan sedang terjadi di dunia transportasi. Hal itu terus berjalan progresif, tidak lagi memandang apakah setiap orang sudah siap atau belum. Contoh paling nyatanya adalah dengan semakin banyaknya transportasi yang terintegrasi dengan aplikasi online smartphone. Sebut saja CallJack, Lady Jek, Blu Jek, dan GoJek sebagai aplikasi ojek, atau SayTaxi, GrabTaxi, dan Uber untuk aplikasi taksi. Terlepas dari permasalahan regulasi yang berulang kali timbul tenggelam, keberadaan ojek online ternyata memperoleh sambutan luarbiasa di tengah masyarakat.
Faktanya, saat ini jumlah masyarakat yang tinggal di daerah urban semakin meningkat drastis. Sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan perbaikan kapasitas jalan raya supaya lebih memadai. Selain itu, transportasi publik yang disediakan oleh pemerintah juga belum bisa mengakomodasi secara penuh keinginan publik. Dengan kondisi infrastruktur yang masih setengah jalan apalagi melihat kemacetan di sana-sini, maka transportasi alternatif yang mengunggulkan keamanan dan kemudahan mulai mendapatkan posisi. Dasar inilah yang menjadi alasan utama mengapa keberadaan ojek aplikasi bisa sedemikian booming.
Faktor lainnya, kehadiran era digital dan semakin majunya teknologi ikut memperkenalkan publik pada fungsi smartphone yang semakin beragam. Dengan akses internet yang ada, informasi real-time, informasi titik-titik kemacetan, bahkan informasi keperluan jasa bisa dengan mudah diperoleh.
Di era ini, untuk petama kalinya, pengguna memiliki jumlah informasi yang bahkan bisa melebihi milik operator. Pengguna jelas akan membandingkan jasa mana yang lebih baik pelayanannya. Selain itu, pengguna bisa dengan mudah mengetahui tarif secara real-time. Model bisnis baru di bidang transportasi ini sukses melakukan integrasi atas banyak hal yang dulu nampak terpisah-pisah.
Ada empat alasan untuk melihat fenomena transportasi online akhir-akhir ini.
Layanan yang bersifat mobile meletakkan pengguna ke posisi pengontrol; transportasi publik seolah-olah menjadi bersifat personal. Perubahan ini mengubah cara pendekatan dari aspek operasional dan perencanaan, semuanya disesuaikan menjadi kepada pilihan pengguna.
2. Sistem terintegrasi dan cerdas
Jaringan transportasi yang sudah mengadopsi sistem online akan selalu memantau permintaan yang ada, mengukur impresi yang diperoleh, serta memonitor kondisi tiap aset fisik. Sistem yang cerdas akan merespon hal ini secara real-time, hal ini bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, terutama terkait dengan tingkat keselamatan.
Ojek online memiliki kelebihan di bagian ini. Karena terintegrasi dengan aplikasi, maka pengguna dan pengemudi akan sama-sama tahu total tarif yang harus dibayarkan. Selain itu, pembayarannya pun semakin mengarah ke pola digital. Misalnya dengan menggunakan poin maupun saldo elektronik yang secara otomatis akan terpotong.
Pengguna tinggal membuka aplikasi, melakukan reservasi, dan beberapa menit kemudian ojek sudah siap mengantar. Selain itu, informasi lengkap tentang pengemudi serta atribut resmi juga secara psikologis membantu pengguna untuk menaruh kepercayaan pada jasa yang digunakan. Kecemasan publik pada aspek keamanan ini kerap muncul ketika menggunakan ojek konvensional.
Melihat ke depan, nampaknya fenomena transportasi yang memiliki aplikasi online akan semakin berkembang dan diminati. Ojek online menjadi fenomena besar karena faktor kemudahan dan keamanan yang ditawarkannya. Era digital benar-benar mengubah perilaku masyarakat. Dari yang sebelumnya hanya sebagai konsumen biasa, kini menjadi pengguna yang bersikap proaktif.
