Minggu, 24 Maret 2019 pesawat membawa saya dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang ke Don Mueang Airport, Bangkok Thailand. Bersama 26 orang lainnya saya hendak mengikuti Young Entrepreneur Network-Development (YEN-D), sebuah acara kolaborasi Thammasat Business School, Thammasat University, Thailand dan Departemen Perdagangan Luar Negeri Thailand.
Saya menjadi salah satu yang beruntung untuk berangkat ke Thailand menjadi delegasi dari kantor tempat saya bekerja. Dalam acara ini, Gamatechno sebagai perusahaan penyedia solusi teknologi informasi juga ingin membuka jejaring kolaborasi dengan sektor bisnis di luar IT.
YEN-D sendiri merupakan acara yang bertujuan untuk menghubungkan wirausahawan muda di beberapa negara Asia Tenggara. Di tahun sebelumnya hanya Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Thailand yang diundang menjadi peserta acara ini. Tahun ini, pelaksana membuka memperlebar jaringnya ke Indonesia dan Malaysia.
Tiga setengah jam saya duduk di kursi pesawat, sekitar pukul 17.50 waktu setempat saya dan peserta dari Indonesia sampai di tujuan. Kedatangan kami di Bangkok sore itu sudah disambut oleh panitia YEN-D yang sudah siap membawa kami ke Hotel 22 daerah pecinan di Thailand.
Dalam perjalanan, saya pun sempat mencari tahu asal peserta lainnya. Dan benar saja, mereka adalah wirausahawan muda yang rata-rata sedang menjalankan bisnis di bidang hospitality, kuliner, fashion, makeup, logistik, dan elektronik. Pelaksanaan acara ini tak hanya berfokus di Bangkok saja. Kami akan bertolak dan tinggal di Kanchanaburi selama tiga hari kemudian kembali ke Bangkok dan tinggal disana selama satu hari.
Tidak ada rasa selain rasa senang dan bersemangat untuk segera memulai acara itu. Lantaran konsep YEN-D sendiri adalah ‘business matching’ di mana kita diajak untuk berkolaborasi untuk mengembangkan bisnis satu sama lain.
Senin datang, kami pun bersiap untuk meninggalkan hotel dan berangkat ke Kanchanaburi tepatnya ke Hotel Prelude.
Kami dibawa ke ballroom hotel yang di dalamnya sudah tertata sesuai dengan layout seminar pada umumnya. Tak lama kemudian acara pun dibuka oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Thailand Mr. Adul Chotinisakorn dan dilanjutkan sambutan dari YEN-D Program Director Asst.Prof. Nopporn Ruangwanit Ph.D.
Di hari pertama kami langsung disuguhi materi tentang digitalisasi. Bagaimana caranya mengadopsi teknologi yang berkembang ke dalam bisnis kita. Tak sekedar materi saja, peserta juga diberi sebuah challenge untuk memberikan improvement pada bisnis makanan yang ada di Kanchanaburi.
57 peserta yang terdiri dari 30 peserta dari Thailand dan 27 peserta dari Indonesia dibagi menjadi enam kelompok dengan porsi lima orang dari Thailand dan lima lainnya dari Indonesia di setiap kelompoknya. Workshop pertama ini terbilang seru lantaran kita ditantang untuk memberikan improvement dari aspek produksi hingga jalur distribusi industri makanan di Kanchanaburi.
Saking serunya, tak terasa hari pertama segera berlalu. Malam harinya, kami pun diundang dalam welcome dinner yang masuk dalam rangkaian opening ceremony YEN-D. Di hari kedua Rabu (27/3/2019) kegiatan yang dilakukan tak jauh beda. Kami ditantang untuk mengembangkan sebuah bisnis, mencari akar masalah dan memperbaikinya hingga rampung.
Sampai di hari ketiga Kamis (27/3/2019) di sinilah keseruan yang sebenarnya mulai terlihat. Kami diminta untuk mempresentasikan bisnis yang sedang digeluti sekarang untuk business matching satu sama lain. Saya berkesempatan untuk memperkenalkan bisnis perusahaan kepada seluruh audience dan memberikan solusi dengan sudut pandang yang saya miliki sebagai engineer di perusahaan teknologi.
Tak disangka, presentasi yang saya lakukan berlanjut di balik layar. Beberapa dari mereka mengkonsultasikan bisnis mereka kepada saya. Bagaimana cara memanfaatkan IT untuk pengembangan bisnis yang sedang mereka jalankan.
Selanjutnya kami bertolak ke Bangkok untuk jalan-jalan dan jamuan makan malam. Di hari berikutnya, Kamis (28/3/2019) kami pun mempresentasikan hasil actual field atau rancangan bisnis yang telah dibuat di hari kedua kemarin. Di hari ke-empat ini, sekaligus menjadi hari terakhir YEN-D. Kami diminta untuk mengenakan pakaian tradisional dari negara masing-masing di closing ceremony YEN-D.
Sedih karena acara keren ini harus berakhir begitu cepat. Tak lupa sebelum berpisah kami sudah membuat grup LINE guna keperluan komunikasi dan menambah relasi dan mengembangkan bisnis kami. Saya beruntung bisa dipercaya untuk membawa nama perusahaan dalam event-event seperti ini. Kesempatan seperti ini jelas tidak akan saya sia-siakan. Pengalaman baru, relasi baru, bertemu dengan orang orang baru jelas membawa hal positif, bukan hanya untuk perusahaan tapi juga bagi saya pribadi.
Discussion about this post