Blog.Gamatechno.com – Gaji adalah salah satu fokus krusial dalam perjalanan sebuah perusahaan. Baik usaha kecil maupun besar, pengelolaan gaji oleh bagian Human Resources (HR) bisa menghasilkan efek yang beragam. Salah satunya berkaitan dengan tingkat kepuasan pekerja.
Hal utama yang mesti diketahui di sini, seluruh bisnis pasti menginginkan karyawannya bahagia bekerja di situ. Namun, selain tentang karyawan dan tingkat kebahagiaan, perusahaan pun butuh untung yang besar. Apa jadinya kalau keduanya coba dipadupadankan? Buku dari Dr. Noelle Nelson berjudul “Make More Money by Making Your Employees Happy” mencoba menguraikannya.
Nelson mengungkapkan bahwa ketika karyawan merasa bahwa perusahaan tempatnya bekerja memanusiakannya, karyawan tersebut akan membalas budi dengan cara melindungi kepentingan perusahaan. Pernyataan ini tidak hanya relevan bagi perusahaan besar, tetapi juga bisa diterapkan di usaha kecil menengah.
Banyak perusahaan berpikir bahwa karyawan butuh uang supaya bahagia. Berdasarkan survey 24 Seven pada 2012, disebutkan bahwa 66% karyawan meminta kenaikan upah. Namun, Nelson mengatakan bahwa yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah berpegang pada kontrak/janji awal serta tunjukkan kepedulian pada karyawan. Artinya, apabila perusahaan berjanji untuk menaikkan upah, berikanlah hak karyawan tersebut.
Untuk mencapai hal tersebut HR setidaknya harus memperhatikan tiga hal:
1. Pemeliharaan dan pengelolaan karyawan
Perusahaan bisa berjalan karena faktor karyawan dan produktivitas yang berjalan. Tanpa keduanya, tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan akan berjalan tersendat-sendat. Pemeliharaan karyawan akan berdampak pada produktivitas yang meningkat. Hubungan antara perusahaan dan karyawan pada akhirnya tidak hanya terkesan satu arah, namun berlaku timbal-balik.
Untuk mengatasi kesulitan dalam hal pemeliharaan dan pengelolaan ini, perusahaan bisa melakukan penanaman budaya khas perusahaan yang terkait peningkatan produktivitas. Budaya perusahaan ini penting, sebab beda tempat, beda pula budayanya. Selain budaya, HR juga bisa melakukan renumerasi serta pemberian intensif secara berkeadilan.
2. Apresiasi produktivitas
Seperti yang telah disinggung di poin sebelumnya, produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam perusahaan. HR harus mampu menentukan level produktivitas karyawannya guna menentukan strategi serta alasan apabila produktivitasnya menurun. Permasalahan ini bisa diatasi dengan menggunakan software HR yang terintegrasi dan mampu mencatat penilaian kerja karyawan. Cara ini akan sangat memudahkan dalam hal pemantauan produktivitas kerja.
3. Evaluasi tingkat disiplin karyawan
Produktivitas membutuhkan kedisiplinan kerja. Dalam hal ini, kedisiplinan bisa berjalan ketika ada aturan yang jelas. Selain itu, pemantauan dalam bentuk pencatatan kinerja karyawan juga bisa membantu proses ini. Solusi yang bisa dilakukan tim HR misalnya dengan menggunakan software yang bisa mencatat kehadiran serta terintegrasi ke smart card.
Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka masalah HR yaitu tentang pengelolaan gaji/payroll bagi karyawan bukan lagi menjadi masalah. Tentu kita harus memahami bahwa salah satu tugas krusial yang dilakukan oleh HR adalah menghitung besaran gaji karyawan. Termasuk di dalamnya bonus, insentif, pajak, dan sebagainya yang diperoleh.
Proses ini cenderung memakan waktu lama, apalagi kalau jumlah karyawannya cukup banyak. Penggunaan software penghitung payroll yang terintegrasi bisa memangkas waktu yang biasanya digunakan untuk melakukan tugas ini. Salah satu software HR yang bisa digunakan adalah gtHR buatan Gamatechno yang di dalamnya telah tersedia berbagai opsi berkaitan dengan pengelolaan karyawan.
Lebih lengkap tentang aplikasi gtHR, klik di link ini.
Sumber gambar: keuangan.kontan.co.id
Discussion about this post