Blog.Gamatechno.com – Kuartal pertama 2016 dinodai oleh konflik antara transportasi konvensional yang menyalahkan keberadaan transportasi berbasis aplikasi smartphone. Konflik yang terjadi pun tidak hanya berupa perang argumen. Namun, sampai terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh para pengemudi taksi Blue Bird—dan berujung kerusuhan. Pasalnya, sejak kemunculan transportasi berbasis aplikasi, pendapatan mereka dikatakan menurun.
Sebagian masyarakat mungkin lupa bahwa keberadaan transportasi model baru seperti Call Jack, Go-Jek, Uber, dan semacamnya adalah wajar. Hal ini terutama didorong oleh semakin majunya teknologi karena kehadiran internet. Internet saat ini tidak lagi terbatas pada akses di komputer, namun sudah sangat dekat misalnya lewat ponsel, tablet, hingga smartphone. Ketika kondisinya sudah seperti ini, tidak ada cara lain selain harus siap menghadapi perubahan. Entah itu dengan cara membuat start up terkait, menggandeng developer, maupun memberdayakan pengembang pihak ketiga untuk mempermudah akses transportasi oleh pelanggan dengan cara pembuatan aplikasi mobile.
Berikut Gamatechno sajikan 5 ciri utama dari transportasi masa depan.
- Sistem transportasi akan terhubung dalam jaringan
Hal ini sudah terjadi beberapa tahun belakangan. Bahkan sebelum kehadiran transportasi berbasis aplikasi, jaringan ini sudah ada meskipun sifatnya masih sederhana. Yaitu dengan menggunakan telepon reservasi terpusat. Namun, transportasi masa depan tidak bisa hanya berlaku lewat perantara—penumpang seolah-olah harus menghubungi pihak ketiga untuk menerima pesanan. Di bagian ini, transportasi masa depan akan menghubungkan kendaraan yang di dalamnya termasuk supir transportasi, sistem transportasi, serta penumpang secara langsung.
- User centered
Berbeda dengan transportasi konvensional, transportasi masa depan sangat mengutamakan penumpang. Atau dalam istilah lain, transportasi tersebut akan mendahulukan kepentingan user sebagai pengguna aplikasi. Transportasi akan menyesuaikan dengan kebutuhan, prioritas, serta respons dari pengguna.
- Harga yang dinamis
Karena terhubung langsung dengan pengguna, transportasi masa depan memiliki harga yang dinamis. Hal ini berkaitan dengan lokasi jauh dekat yang ditempuh sekaligus kebijakan pemilik jasa transportasi. Sejauh ini, harga dari transportasi berbasis aplikasi masih lebih murah apabila dibandingkan dengan transportasi konvensional.
- Integrated
Berbeda dengan keterhubungan sistem, integrated di sini lebih kepada keterhubungan berbagai jenis kendaraan. Misalnya Grab memiliki sistem yang terintegrasi antara Grab Car maupun Grab Bike. Selain itu berbagai jasa yang ditawarkan juga bisa diakses melalui satu pintu: fitur aplikasi. Ke depannya, setiap transportasi akan mengarah ke hal ini karena tuntutan fleksibilitas.
- Kolaborasi antara pemerintah dan swasta
Di bidang apa pun, kehadiran pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan. Transportasi modern tidak bisa terwujud dengan lancar apabila hanya mengandalkan usaha pemerintah. Terlalu banyak bidang yang diurusi. Oleh karenanya, keterlibatan swasta akan memudahkan berbagai inovasi yang ingin dilakukan, terutama yang berkaitan dengan modal dan profesionalitas.
Baca juga : Smart Transportation Gamatechno
Untuk kasus di Indonesia, pemerintah dan swasta harus bersinergi. Harus pula diingat bahwa pelarangan suatu inovasi transportasi bukanlah jalan keluar yang bijak. Karena itu artinya sedang melawan arus kemajuan teknologi. Langkah yang bisa ditempuh adalah dengan mencari solusi bersama yang mengakomodir kepentingan semua pihak.
Itulah 5 ciri utama dari transportasi masa depan. Memang di Indonesia prosesnya masih berjalan. Jangankan di Indonesia, di negara-negara lain seperti Amerika Serikat pun inovasi di bidang pelayanan transportasi masih menjadi topik yang diperdebatkan. Hanya saja perlu diingat supaya konflik yang muncul akibat kehadiran transportasi digital ini bersifat konstruktif, bukan destruktif.
Discussion about this post