Blog.Gamatechno.com – Antisipasi plagiarisme bukan hanya tanggung jawab masing-masing individu. Perguruan tinggi punya tanggung jawab besar pula dalam tindakan plagiarisme di lingkungan akademiknya. Tindakan plagiarisme yang ditemukan di perguruan tinggi bisa mempengaruhi nilai akreditasi, pemeringkatan, serta citra dari perguruan tinggi..
Sigap menghadapi hal tersebut, Universitas Gadjah Mada munculkan peraturan baru khusus untuk antisipasi plagiarisme. Per semester gasal 2017 Universitas Gadjah Mada menerapkan proses deteksi kemiripan karya terhadap karya tulis mahasiswa.
Hal ini seperti diungkapkan Sekretaris Direktorat Pendidikan & Pengajaran UGM Sri Suning Kusumawardhani dalam acara talkshow AiMos dan Anti plagiarisme di universitas Gadjah Mada (6/9).
“Saat ini sudah hampir final terkait dengan peraturan Rektor tentang Pengujian Kemiripan Karya Ilmiah bagi mahasiswa UGM. Lingkupnya dari mulai usulan, penulisan tugas akhir, hingga artikel yang dipublikasi,” ungkap Sri Suning dalam sesi talk show.
Pengujian kemiripan karya ilmiah di UGM menggunakan aplikasi AiMOS, aplikasi deteksi kemiripan karya dikembangkan oleh Gamatechno. Aplikasi ini terpilih jadi aplikasi yang digunakan secara resmi untuk seluruh civitas akademika UGM.
AiMOS Jadi Alat Uji Deteksi Dini Plagiarisme di UGM
Aimos adalah nama lain dari aplikasi gtPlagiarisme yang khusus digunakan di UGM. gtPlagiarisme digunakan untuk mengindikasi plagiat dengan menghitung kemiripan karya tulis dan menghasilkan penilaian dalam satuan persen.
Penguna bisa memilih proses deteksi plagiarisme dengan tiga metode, yaitu one on one untuk membandingkan 2 buah literatur, similar category membandingkan sebuah literatur dengan seluruh literatur pada satu kategori/prodi tertentu, multiple category untuk membandingkan sebuah literatur dengan seluruh literatur yang ada pada beberapa kategori/prodi yang dipilih.
Persentase kemiripan yang dihasilkan AiMOS bisa digunakan sebagai alat bukti terhadap tuduhan plagiarisme. Angka persentase yang digunakan untuk standar penentuan karya plagiat DIKTI sebesar 30%. Namun untuk perguruan tinggi lain bisa menyesuaikan keadaan dan menentukan secara mandiri angka persentase. Plagiarisme bisa dilihat dari angka yang dihasilkan oleh gtPlagiarisme, jika melebihi standar yang ditentukan, karya tersebut bisa disebut karya plagiat.
Kenali lebih lengkap tentang gtPlagiarisme di link berikut.
Discussion about this post