3 Cara CFO Bisa Memberdayakan ERP sebagai Perlindungan Resesi

erp software

Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang kuat dapat membantu bisnis mempersiapkan untuk bertahan dari resesi yang tak dapat dihindari dan sudah dekat.

Dengan banyak prediksi para ahli yaitu resesi yang sudah di depan mata dan perilaku konsumer yang lemah, CFO perlu disiapkan untuk menghadapi musim badai tersebut.

Ketika resesi hebat yang terjadi tahun 2007-2009 disebabkan oleh runtuhnya housing market, kali ini cukup unik karena kita berada di dunia pasca pandemi, dan salah satu hal bahwa akan jadi sangat berbeda pada tren ekonomi yang menurun ini yang sangat berfokus pada komentar orang akan suatu hal.

Ahli melihat teknologi dan Enterprise Resource Planning (ERP) ― software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola bagian-bagian penting operasional, termasuk akuntansi dan manajemen sumber ― sebagai sebuah alat kunci untuk mendapatkan CFO dan perusahaan respektif mereka melalui bayang-bayang resesi karena sistem membantu perusahaan untuk mengintegrasi dan melacak semua metrik finansial di bawah satu atap, atau di bawah satu aplikasi bisnis. Solusi ERP dan aplikasi bisnis benar-benar ada untuk membantu para eksekutif memahami kesehatan bisnis mereka dan membuat keputusan yang lebih baik.

Berikut adalah tiga cara utama ERP sebagai tool kunci pada sebuah tren yang menurun:

Memberdayakan Operasional

Pemberdayaan operasional ― atau melacak uang yang masuk dan uang yang keluar ― benar-benar bergantung pada data. Ketika Anda mempunyai vendor yang butuh Anda bayar, mempunyai data dan pemahaman untuk apa, sih, sebenarnya uang Anda digunakan, produk yang mana yang Anda beli, akan sangat membantu mengurangi pengeluaran-pengeluaran pada bisnis yang sebenarnya tidak perlu.

Ketika membicarakan akun yang dapat diterima, dijelaskan bahwa karena CFO sangat hati-hati terhadap cash flow, sebuah sistem ERP bisa jadi sangat membantu dengan pembuatan invoice yang tepat waktu dan memberikan invoice-invoice tersebut ke konsumen, ketika juga melacak bagaimana uang bisa balik kembali.

Dengan bertumbuhnya tanggung jawab penanggung jawab finansial, ranah finansial dan akuntansi hanyalah sebuah porsi dari pekerjaan. Sistem ERP membantu para CFO mendapatkan data dengan sangat mudah. Sistem ini mengijinkan untuk mendapatkan data nyata dari satu sumber saja.

Pada sebuah ruang konferensi, seringkali eksekutif berdebat mengenai data mana yang merupakan data yang tepat, dan itu sangat membuang waktu. Berfokus pada data yang tepat membantu CFO untuk menerka tantangan di masa mendatang yang perlu mereka navigasikan, geografi yang mereka butuhkan untuk berinvestasi, dan talenta yang mereka butuhkan untuk dipekerjakan.

Beralih ke Cloud

CFO sering memandu transformasi digital ini pada organisasi mereka tersendiri, sehingga mereka mengetahui apa yang mereka butuhkan untuk sistem akuntansi mereka sebagai bagian depan dan pusatnya. Punya lokasi fisik untuk menyimpan informasi benar-benar merupakan cara kuno yang bisa dibilang sudah tidak diperlukan di era transformasi digital ini.

Mempunyai sebuah sumber tunggal data dan informasi merupakan hal yang esensial untuk bisnis, dan memindahkan sistem ERP ke cloud membantu akses dari manapun. Banyak CFO dan eksekutif yang mencoba berali ke cloud dan ingin mengetahui pemetaan cara kerjanya. Mereka menjadi sangat waspada dan mereka memahami bahwa tidak mudah untuk menjalankannya.

Transformasi digital dan sistem ERP juga memainkan perannya dalam hal retensi talenta yang menjadi ‘top of mind’ bagi para CFO saat ini.

Banyak CFO yang menginginkan sistem yang terautomasi sehingga karyawan mereka tidak harus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sekedar biasa saja, membosankan, dan menjadi rutinitas; bahwa sebuah sistem atau pekerja digital bisa mengambil keuntungan sistem terautomasi tersebut untuk melakukan pekerjaan mereka, bersamaan dengan mereka memfokuskan energi mereka untuk melayani klien mereka atau menjadi inovatif dan melakukan kerjaan yang punya value.

Reka Ulang Strategi Pengelolaan Karyawan

Selama ketidakpastian ekonomi seperti yang sedang kita alami saat ini, para CFO dan eksekutif sebaiknya terus termotivasi untuk melakukan reka ulang strategi manajemen karyawan dan tidak kehilangan fokus mereka dalam meningkatkan pengalaman karyawan dan perjalanan karyawan. Dan sistem ERP bisa membantu CFO mencapai hal-hal tersebut.

Seperti yang sudah kita tahu, hal-hal seperti menarik dan mempertahankan talenta ― yang bisa dilihat sebagai metrik kunci untuk mengobservasi di tengah bayang-bayang resesi ― tetaplah menjadi ‘top of mind’ bagi para CFO. Sistem ERP bisa melacak siklus hidup dari karyawan, dan juga sub-kontraktor, dari hiring hingga pensiun.

Di dalam sebuah ERP, Anda bisa juga mensejajarkan kemampuan karyawan sehingga Anda perlu memastikan bahwa karyawan Anda mempunyai kemampuan yang tepat untuk peran yang tepat dan bisa membantu mereka untuk upskill melalui sertifikasi dan program-program pelatihan. Ide dari upskilling ini juga bisa menyelamatkan bisnis dari biaya perputaran karyawan, lho.

Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) memang sangat erat kaitannya dengan transformasi digital di mana hal ini perlu untuk dipahami oleh para CFO dan eksekutif dari perusahaan-perusahaan, baik perusahaan berskala kecil maupun besar. Tiga cara utama ERP di atas yaitu memberdayakan operasional, beralih ke cloud, dan juga reka ulang strategi pengelolaan karyawan dapat membantu CFO dalam menjalankan tugas-tugasnya sekaligus mempermudah para karyawan perusahaan dalam melakukan pekerjaan mereka.

Cara-cara yang ditawarkan oleh sistem ERP tersebut dapat membantu untuk melindungi perusahaan dari resesi yang sudah dekat. Tentu perusahaan tidak ingin mendapat dampak buruk dari resesi yang akan terjadi bukan? Butuh solusi ERP untuk perusahaan Anda? Segera hubungi Tim Gamatechno.

Exit mobile version