Mengapa Banyak Vendor Perusahaan IT yang Overpromise dan Underdeliver?

Mengapa Banyak Vendor Perusahaan IT yang Overpromise dan Underdeliver?

Tidak jarang, vendor IT tertarik untuk menarik klien dengan janji-janji besar dan roadmap yang menjanjikan, tetapi akhirnya gagal memenuhi harapan yang telah dibuat. Fenomena ini dikenal sebagai “overpromise and underdeliver.” Mengapa hal ini terjadi?

Artikel ini akan menjelaskan beberapa alasan mengapa banyak vendor perusahaan IT terjebak dalam praktik overpromise dan under deliver, serta bagaimana mengatasinya agar dapat menciptakan hubungan kerja yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

The challenge with estimations

Salah satu akar masalah dari overpromise and under deliver adalah estimasi yang tidak akurat. Proyek pengembangan perangkat lunak dan teknologi cenderung kompleks, dengan banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan dan durasi pengerjaan.

Vendor seringkali tertarik untuk memberikan perkiraan waktu dan biaya yang lebih optimis untuk menarik minat klien. Namun, ketika estimasi ini terlalu optimistis dan tidak sesuai dengan kenyataan, maka risiko terjadinya keterlambatan atau pengeluaran tambahan menjadi lebih besar.

Setting expectations

Penting bagi vendor untuk mengatur ekspektasi dengan jelas kepada klien. Jika janji-janji yang dibuat tidak sesuai dengan kenyataan, klien akan merasa kecewa dan merasa tidak puas dengan layanan yang diberikan. Oleh karena itu, sejak awal, perlu disampaikan informasi yang transparan tentang kemungkinan tantangan dan kendala yang mungkin terjadi selama proses pengembangan.

Sell the product, not the roadmap

Terkadang, vendor IT terlalu fokus pada pemasaran rencana jangka panjang (roadmap) daripada produk yang sebenarnya. Mereka berusaha untuk menjual visi masa depan yang menjanjikan tanpa memberikan perhatian yang cukup pada produk yang ada saat ini. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan klien ketika fitur-fitur yang dijanjikan tidak segera terwujud atau tidak sesuai harapan.

Mitigating an overpromise

Jika vendor menemui tantangan dalam memenuhi janji-janji mereka, langkah terbaik yang bisa diambil adalah mengatasi masalah tersebut dengan transparansi dan komunikasi yang jelas. Berbicara terus terang tentang kesulitan yang dihadapi dan berusaha menemukan solusi bersama dengan klien dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan kepercayaan.

Kesimpulan

Overpromise and under deliver merupakan masalah yang sering dihadapi oleh banyak vendor perusahaan IT. Estimasi yang tidak akurat, ekspektasi yang tidak diatur dengan baik, fokus pada pemasaran roadmap daripada produk yang ada, semuanya dapat menjadi pemicu terjadinya masalah ini. Namun, dengan komunikasi yang transparan, pemasaran yang realistis, dan penekanan pada pengiriman produk yang berkualitas, masalah ini dapat diatasi.

Penting bagi vendor IT untuk memahami bahwa membangun hubungan kerja yang baik dengan klien lebih penting daripada menjanjikan hal-hal yang tidak dapat dipenuhi. Dengan memberikan estimasi yang realistis, mengatur ekspektasi secara jelas, dan mengutamakan kualitas produk, vendor dapat menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dan meningkatkan reputasi mereka di pasar.

Transparansi dan komunikasi terbuka adalah kunci untuk menghindari jebakan overpromise and underdeliver, dan mewujudkan kesuksesan bersama dalam proyek-proyek IT.

Exit mobile version