Pahami perbedaan garansi digital dan garansi fisik sebelum memilih diantara keduanya sebagai layanan purna jual produk Anda.
Masuknya digitalisasi di bidang bisnis memunculkan trend baru dalam pemberian layanan purna jual. Kini para pelaku usaha mulai berbondong-bondong melakukan transformasi pada layanan garansi mereka yang semula fisik atau konvensional menjadi digital. Banyak dari mereka yang sadar bahwa memberikan layanan purna jual yang sebaik-baiknya kepada konsumen akan membawa dampak positif bagi perkembangan usaha mereka. Selain sebagai penyesuaian terhadap perkembangan zaman, beralih menggunakan layanan garansi digital juga dianggap lebih mudah dalam pengelolaannya serta lebih ramah terhadap konsumen.
Namun tidak sedikit pula pelaku usaha masih mempertahankan cara konvensional dalam mengelola layanan garansi mereka. Banyak yang berdalih bahwa mempertahankan garansi fisik telah menjadi kebiasaan dan zona nyaman bagi mereka meskipun dalam segi pengelolaan akan jauh lebih sulit. Sedikitnya informasi mengenai garansi digital juga menjadi salah satu faktor bagi para pelaku usaha untuk enggan beralih pada platform digital tersebut.
Meski sama-sama sebagai layanan purna jual, tentu saja garansi digital dan garansi fisik memiliki beberapa perbedaan. Bagi Anda yang masih bingung mengenai perbedaan antara keduanya tersebut, berikut ini Gamatechno memberikan rangkuman yang bisa dijadikan referensi lebih lanjut.
4 Perbedaan Garansi Digital dan Garansi Fisik
1. Alur Pengelolaan Garansi
Dalam manajemen garansi tentunya terdapat sebuah alur sehingga proses pengelolaan garansi menjadi jelas.
Garansi FIsik :
Alur manajemen garansi dilakukan secara konvensional sehingga membutuhkan proses yang sangat panjang untuk dapat memproduksi hingga memberikan layanan service atas klaim garansi yang dilakukan oleh konsumen.
Garansi Digital :
Manajemen garansi dilakukan secara digital melalui sebuah sistem sehingga beberapa proses yang tidak efektif dalam alur pengelolaan garansi fisik dipangkas. Dengan adanya pemangkasan tersebut menjadikan menjadikan alur manajemen garansi lebih sederhana dan efektif serta tidak lagi memakan waktu yang lama baik dalam proses pengelolaan hingga pemberian layanan service kepada pelanggan
2. Proses Pembuatan Garansi
Seringkali proses pembuatan garansi menjadi sebuah pertimbangan bagi pelaku usaha untuk menentukan apakah akan menggunakan garansi digital ataupun tetap menggunakan garansi fisik.
Garansi Fisik :
Pembuatan kartu garansi masih tergolong “tradisional” karena melalui pencetakan kartu garansi fisik. Untuk proses ini saja tergolong panjang mulai dari proses desain, proofing, pencetakan hingga pengemasan kartu garansi sehingga membutuhkan alokasi waktu yang tidak sebentar, begitu juga biaya yang tidak sedikit.
Garansi Digital :
Proses produksi garansi tidak lagi memerlukan proses pencetakan yang panjang karena garansi telah diubah dalam bentuk digital. Pembuatan garansi pun lebih fleksibel karena langsung dibuat secara langsung oleh produsen melalui sebuah sistem. Proses ini selain menghemat waktu juga akan lebih ramah biaya.
3. Manajemen Data
Penting bagi Anda untuk mengelola data dari konsumen Anda, selain dapat bermanfaat untuk perencanaan juga dapat dijadikan acuan dalam melakukan evaluasi.
Garansi Fisik :
Pada penggunaan kartu garansi fisik, manajemen data tergolong sulit untuk dilakukan terlebih pada data konsumen. Hal tersebut karena proses aktivasi kartu garansi masih dilakukan secara manual sehingga data konsumen tidak bisa didapatkan secara langsung oleh pelaku usaha selaku produsen.
Garansi Digital :
Sedangkan pada garansi digital, data konsumen dapat dikelola secara langsung oleh produsen. Hal ini karena garansi digital memberikan sistem yang terintegrasi yang dapat diakses secara langsung ketika konsumen melakukan aktivasi kartu garansi.
4. Klaim Garansi
Hal yang paling utama dalam layanan garansi pembelian tentu saja bagaimana proses klaim garansi yang bisa dilakukan oleh konsumen.
Garansi Fisik :
Proses klaim garansi dapat dilakukan oleh konsumen dengan menunjukkan kartu garansi fisik setelah itu baru dilakukan proses verifikasi mulai dari data konsumen dan produk, masa berlaku hingga kerusakan. Proses ini pun memerlukan waktu yang tidak sedikit hingga konsumen mendapatkan service garansi.
Garansi Digital :
Proses klaim garansi dapat dilakukan secara langsung dan cepat oleh konsumen. Service center juga dapat dipilih oleh konsumen sehingga dapat menyesuaikan dengan lokasi konsumen. Selain itu konsumen juga akan mendapat notifikasi mengenai status dari perbaikan yang dilakukan oleh pihak service center.
Itulah beberapa perbedaan antara garansi fisik dengan garansi digital yang dapat Anda jadikan referensi untuk menentukan sistem garansi yang akan Anda gunakan untuk produk Anda. Tentunya setiap sistem garansi akan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Baca juga : 8 Cara Mudah Klaim Garansi dengan Platform Garansi Digital
Salah satu rekomendasi garansi digital yang dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin meningkatkan layanan purna jual yaitu Sidig. Platform garansi digital yang bisa digunakan secara gratis hanya dengan melakukan pendaftaran.
Discussion about this post